Saturday 29 August 2020

Tradisi Unik di Bulan Suro

     Suatu ketika di era tahun 90-an, waktu itu masih masa anak-anak yang memiliki rasa penasaran sangat tinggi. Segala hal ingin ditanyakan kepada orang yang lebih dewasa atau orang tua sekalipun, kalau bahasa sekarang menamainya anak kepo.
     Dulu yang menjadikan penasaran bagi penulis ketika dibulan tertentu jauh diujungnya desa tetangga, " sudah jauh masih diujungnya karena memang sangat jauh sekali " diwaktu malam terdengar orang membunyikan kenthongan bambu dengan ritme yang berurutan, kalau bahasa didesa kita menyebutnya kothekan.
     Seiring berjalan waktu ternyata kothekan itu memang selalu ada ketika memasuki bulan Suro dipenanggalan Jawa atau bulan Muharram pada penanggalan Hijriah. Kothekan akan terdengar diwaktu orang akan tidur malam kira-kira pukul 21.00 wib hingga larut malam.
     Anehnya bagi warga bukannya  merasa terganggu malahan seolah menjadi suara irama penghantar tidur dan membawa perasaan yang aman dan nyaman.
     Bagi penulis kesannya ketika kita tidur merasa ada yang masih melek untuk berjaga.
Setelah sekian tahun lamanya kita meninggalkan Desa pergi merantau ke Kota, suara itu terlupakan dengan adanya berbagai macam kesibukan dan cara hidup diperkotaan yang serba sibuk tak mengenal waktu.
     Dan ketika kita kembali ke Desa lagi, tepat di bulan Suro ini suara kothekan itu terdengar lagi dari arah yang jauh dari desa yang sama dan rasa aman serta nyaman menjelang tidur itu tetap sama seperti dulu.
     Bener-bener tradisi yang unik yang tetep bertahan dari gempuran tradisi orang luar dan berharap tetap ada generasi penerus yang mempertahankannya.

Thursday 30 April 2020

Jogo Tonggo Jogo Deso

Hallo gaeesss... salam sehat gaeesss

     Saat ini Dunia sedang dilanda musibah bencana yang menghancurkan peradaban manusia dengan adanya wabah penyakit yang disebabkan oleh virus yang dinamai covid-19. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan wabah ini sebagai pandemi karena peyebarannya yang sangat luas dan cepat ke seluruh penjuru Dunia.
     Wabah ini bukan hanya merusak sisi kesehatan manusia tetapi juga merusak tatanan ekonomi seluruh negara di Dunia.
Seluruh negara mengatur konsep strategi untuk menyelamatkan warganya sesuai dengan karakter, adat dan budaya yang ada maka setiap negara menerapkan aturan kebijakan yang berbeda- beda.
     Berbicara konsep strategi pengamanan dimasa pandemi yang berkaitan dengan covid-19, Indonesia tepatnya di provinsi Jawa-Tengah  menerapkan konsep " Jogo Tonggo ". Konsep jogo tonggo (jaga tetangga) yang diterapkan pada setiap Rukun Warga (RW) adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kepedulian antar-warga, antar sesama tetangga yang terdampak wabah dari segi ekonomi maupun yang terdampak karena terpapar virus covid-19.
     Dalam hal ini warga masyarakat sebagai garda terdepan berperan penting untuk saling menjaga, saling peduli dan saling bergotong-royong.
     Sebagai Gubernur Jawa-Tengah Bapak Ganjar Pranowo dalam keterangannya mengatakan, " Pelaksanaan jogo tonggo ini mencakup dua hal, yaitu jaring sosial dan keamanan serta jaring sosial ekonomi. Penjelasannya jaring sosial dan keamanan meliputi sosialisasi, pendataan dan pemantauan warga masyarakat. Sedangkan jaring pengaman ekonomi yaitu memastikan tidak ada satu pun warga masyarakat yang kelaparan selama wabah dan mengusahakan kagiatan ekonomi warga masyarakat berjalan dengan baik pascawabah ".
     " Dengan mekanisme tersebut maka, data warga terdampak wabah baik secara kesehatan maupun ekonomi sampai tingkat RT bisa lebih akurat ".
Sehingga persoalan data warga terdampak yang tumpang tindih sampai bansos yang salah sasaran dapat mudah teratasi.
     Pada akhirnya, berbagai program yang disalurkan oleh Pemerintah Pusat , Daerah maupun pihak swasta untuk menanggulangi kelompok warga terdampak wabah covid-19 bisa tepat sasaran dan dapat langsung dirasakan oleh seluruh warga masyarakat.